Warning: include_once(/var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp-content/plugins/wp-super-cache/wp-cache-phase1.php): failed to open stream: No such file or directory in /var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp/wp-content/advanced-cache.php on line 22

Warning: include_once(): Failed opening '/var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp-content/plugins/wp-super-cache/wp-cache-phase1.php' for inclusion (include_path='.:/opt/php74') in /var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp/wp-content/advanced-cache.php on line 22

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp/wp-content/advanced-cache.php:22) in /var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp/wp-content/plugins/wp-editormd/src/Main.php on line 113

Warning: include(/var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp-content/plugins/wp-super-cache/wp-cache-base.php): failed to open stream: No such file or directory in /var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp/wp-content/plugins/wp-super-cache/wp-cache.php on line 115

Warning: include(): Failed opening '/var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp-content/plugins/wp-super-cache/wp-cache-base.php' for inclusion (include_path='.:/opt/php74') in /var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp/wp-content/plugins/wp-super-cache/wp-cache.php on line 115

Warning: include_once(/var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp-content/plugins/wp-super-cache/ossdl-cdn.php): failed to open stream: No such file or directory in /var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp/wp-content/plugins/wp-super-cache/wp-cache.php on line 138

Warning: include_once(): Failed opening '/var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp-content/plugins/wp-super-cache/ossdl-cdn.php' for inclusion (include_path='.:/opt/php74') in /var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp/wp-content/plugins/wp-super-cache/wp-cache.php on line 138

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp/wp-content/advanced-cache.php:22) in /var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp/wp-content/plugins/wp-super-cache/wp-cache-phase2.php on line 1539
Mengenal Lebih Dalam Tentang Bilangan $\pi$: Fungsi dan Kegunaannya dalam Berbagai bidang ilmu pengetahuan | Catatan Nurkholis

Mengenal Lebih Dalam Tentang Bilangan $\pi$: Fungsi dan Kegunaannya dalam Berbagai bidang ilmu pengetahuan

Saat pelajaran matematika, terutama mengenai bangun datar lingkaran, pasti kita akan berjumpa dengan bilangan $\pi$ (pi). Pertama kali kita dikenalkan bilangan $\pi$ sebagai $\dfrac{22}{7}$ atau $3,14$. Tapi sadarkah kita bahwa itu bukanlah nilai yang sebenarnya? Pada artikel kali ini, kita akan kupas tuntas seputar bilangan ini.

Pengertian

Para matematikawan menggunakan simbol $\pi$ sebagai perbandingan keliling suatu lingkaran terhadap diameternya. Berapapun ukuran lingkaran, akan memberikan nilai $\pi$ yang sama. Kalkulator akan menampilkan $3,14159265359$ sebagai nilai $pi$, tetapi ini bukanlah bilangan yang sebenarnya, sebab $\pi$ merupakan bilangan bilangan irasional, yaitu bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan. Nilai pendekatan $\pi$ yang paling umum digunakan adalah $\dfrac{22}{7}$ dan $3,14$

ilustrasi
Ilustrasi nilai $\pi$, diambil dari www.piday.org

Sejarah dan Penemuan Bilangan $\pi$

Bilangan $\pi$ telah dikenal sejak zaman kuno. Penemuan pertama tentang $\pi$ diyakini berasal dari Babilon, yang disebutkan dalam teks-teks Mesir kuno. Bilangan Pi juga muncul secara alami dalambilangan eksponensial e, yang ditemukan oleh Jakob Bernoulli pada abad ke-17. Pada abad ke-18, Euler menemukan rumus yang menghubungkan $\pi$ dan $e$, yang biasanya disebut “Euler’s Identity”.
Pada tahun 1706, William Jones menamakan bilangan ini dengan nama $\pi$. Dia juga merumuskan $\pi$ sebagai jumlah tak terhingga dari perbandingan antara diameter dan jari-jari lingkaran. Itulah yang disebut sebagai rumus standar deret pecahan untuk $\pi$.

Banyak teori lain tentang bilangan $\pi$ telah dikembangkan oleh para matematikawan; Beberapa di antaranya termasuk teknik penghitungan tersirat, pembentukan formulasi integral, dan diagram Venn. Pada tahun 1981, Gunther Schulz memperkenalkan metode numerik untuk mengelilingi nilai $\pi$ secara efisien hingga 10 digit akurat. Hanya pada abad ke-20 banyak komputer yang digunakan untuk menghitung nilai $\pi$ hingga titik 13.700 digit dan recopy sampai dengan 909 miliar digit. $\pi$ juga telah ditemukan untuk memiliki aplikasi teoritis luas, termasuk topologi, geometri kalkulus, dan banyak lagi.

Karena itulah, $\pi$ masih dipelajari dan digunakan hingga saat ini. Nilai $\pi$ juga dikenal sebagai salah satu bilangan paling terkenal di dunia. Oleh karena itu, setiap tanggal 14 Maret, di mana penulisan tanggal tersebut dalam format “bulan tanggal” menjadi 3 14 didelegasikan sebagai Hari Ulang Tahun $\pi$.

Pendekatan Nilai $\pi$

Pendekatan dalam Bentuk Bilangan

Terdapat beberapa bentuk pecahan yang dapat digunakan untuk mendekati nilai bilangan $\pi$, di antaranya adalah:

  • $\frac{22}{7}$: Bentuk pecahan ini merupakan bentuk pecahan yang paling umum digunakan untuk mendekati nilai bilangan pi. Meskipun bukan nilai yang tepat, bentuk pecahan ini cukup mendekati nilai bilangan pi dengan selisih sekitar 0.04%.

  • $\frac{355}{113}$: Bentuk pecahan ini mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dibandingkan dengan bentuk sebelumnya, yakni sekitar 0.000008%. Nilai ini ditemukan oleh seorang matematikawan Cina abad ke-5, Zu Chongzhi.

  • $\frac{104348}{33215}$: Bentuk pecahan ini juga mempunyai nilai yang cukup mendekati bilangan pi dengan tingkat ketelitian mencapai 0.000042%.

  • $\frac{333}{106}$: Bentuk pecahan ini memiliki ketelitian hampir sama dengan bentuk pecahan $\frac{355}{113}$. Bentuk pecahan ini ditemukan oleh matematikawan Persia abad ke-11, Abu’l-Wafa.

Sementara pendekatan dalam bentuk pecahan desimal, di ataranya:

  • 3.14: Ini adalah bentuk desimal yang paling umum digunakan untuk mendekati nilai bilangan pi. Meskipun bukan nilai yang tepat, bentuk desimal ini cukup mendekati nilai bilangan pi dengan selisih sekitar 0.05%.
  • 3.14159: Ini adalah bentuk desimal yang lebih akurat daripada 3.14, dengan selisih sekitar 0.0005%.

  • 3.14159265359: Ini adalah bentuk desimal yang lebih akurat daripada 3.14159, dengan selisih sekitar 0.00000005%. Bentuk desimal ini sudah mencakup 11 digit di belakang koma dan biasanya sudah cukup untuk kebanyakan aplikasi teknik.

  • 3.14159265358979323846: Ini adalah bentuk desimal yang lebih akurat daripada 3.14159265359, dengan selisih sekitar 0.0000000000000005%. Bentuk desimal ini mencakup 20 digit di belakang koma dan digunakan dalam banyak aplikasi teknik yang memerlukan ketelitian yang tinggi.

  • 3.141592653589793238462643383279502884197169399375105820974944: Ini adalah bentuk desimal yang mendekati nilai bilangan pi dengan akurasi yang sangat tinggi, mencakup lebih dari 60 digit di belakang koma. Namun, bentuk desimal ini tidak praktis digunakan dalam perhitungan manual karena memiliki banyak digit

  • Pada laman https://www.piday.org/million/ telah mencatat pendekatan bilangan $\pi$ hingga satu juta desimal

Pendekatan dalam Bentuk Poligon

Pendekatan $\pi$

Algoritma pertama untuk menghitung nilai $\pi$ menggunakan pendekatan dalam bentuk poligon, ditemukan sekitar tahun 250 SM oleh matematikawan Yunani Archimedes. Archimedes menghitung nilai atas dan bawah dari $\pi$ dengan menggambar heksagon (poligon 6 sisi) yang terletak di dalam dan di luar lingkaran, dan secara berturut-turut menggandakan jumlah sisi poligon hingga mencapai 96 sisi. Dengan menghitung keliling poligon ini, dia membuktikan bahwa Archimedes membuktikan bahwa nilai $\pi$ harus di antara $223/71$ dan $22/7$.

Penemuan ini memengaruhi penggunaan $\pi$ selama lebih dari 1000 tahun, dan karenanya pi kadang-kadang disebut sebagai konstanta Archimedes.

Pendekatan dalam Bentuk Deret

Kegunaan

Dalam Geometri

$\pi$ (pi) adalah konstanta matematika yang mewakili rasio keliling lingkaran terhadap diameternya. Dalam geometri, $\pi$ sangat penting karena dapat digunakan untuk menghitung luas, keliling, volume, dan permukaan berbagai bentuk geometris.

Berikut adalah beberapa contoh kegunaan $\pi$ dalam geometri:

  • Menghitung keliling dan luas lingkaran
    Keliling lingkaran adalah 2$\pi r$ (dua kali jari-jari dikalikan dengan $\pi$) dan luas lingkaran adalah $\pi r^2$ (jari-jari kuadrat dikalikan dengan $\pi$).

  • Menghitung volume dan permukaan bola
    Volume bola adalah $\frac{4}{3}\pi r^3$ dan permukaan bola adalah $4\pi r^2$.

  • Menghitung panjang busur lingkaran
    Panjang busur lingkaran adalah $2\pi r$ kali sudut yang dibentuk oleh busur tersebut dalam radian.

  • Menghitung luas dan keliling elips
    Luas elips adalah $\pi ab$, di mana $a$ dan $b$ adalah panjang sumbu utama dan sumbu kedua elips. Keliling elips tidak dapat dihitung dengan rumus sederhana yang melibatkan $\pi$.

  • Menghitung luas dan keliling lingkaran di dalam segitiga sama kaki
    Jika segitiga sama kaki memiliki tinggi yang sama dengan jari-jari lingkaran yang tertanam di dalamnya, maka keliling segitiga sama kaki tersebut adalah $2\pi r + 2s$, di mana $r$ adalah jari-jari lingkaran dan $s$ adalah sisi segitiga yang sama kaki. Luas segitiga sama kaki tersebut adalah $\pi r^2 + \frac{1}{2}sh$.

Dalam Trigonometri

$\pi$ (pi) juga memiliki banyak kegunaan dalam trigonometri. Trigonometri adalah cabang matematika yang mempelajari hubungan antara sudut dan sisi segitiga. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan $\pi$ dalam trigonometri:

  • Konversi antara derajat dan radian
    Satu putaran penuh atau lingkaran sama dengan $2\pi$ radian. Oleh karena itu, $\pi$ digunakan untuk mengonversi sudut dari derajat ke radian atau sebaliknya.

  • Menentukan fungsi trigonometri
    Fungsi trigonometri, seperti sinus, kosinus, dan tangen, sering kali dievaluasi pada sudut tertentu dalam radian. Sebagai contoh, nilai sinus dari sudut $\theta$ dalam radian adalah $\sin{\theta} = \frac{\text{tinggi}}{\text{miring}} = \frac{y}{r}$, di mana $y$ adalah tinggi segitiga dan $r$ adalah jari-jari lingkaran.

  • Menyelesaikan persamaan trigonometri
    Persamaan trigonometri dapat diselesaikan dengan menggunakan nilai-nilai $\pi$. Sebagai contoh, $\cos{\pi} = -1$ dan $\sin{\frac{\pi}{2}} = 1$.

  • Menentukan periode fungsi trigonometri
    Periode dari fungsi trigonometri adalah panjang interval pada sumbu $x$ di mana fungsi tersebut kembali ke nilai awalnya. Misalnya, periode dari fungsi $\sin{x}$ adalah $2\pi$, karena nilai sin $x$ berulang setiap $2\pi$ satuan sudut.

  • Menghitung integral trigonometri
    Integrasi fungsi trigonometri sering melibatkan nilai $\pi$. Sebagai contoh, integral $\int_0^{\pi} \sin{x} dx = 2$.

Dalam Statistika

Nilai $\pi$ (pi) juga memiliki beberapa kegunaan dalam statistika, khususnya dalam perhitungan probabilitas dan distribusi normal. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan $\pi$ dalam statistika:

  • Menghitung luas lingkaran dalam metode Monte Carlo
    Metode Monte Carlo adalah teknik statistika yang digunakan untuk memperkirakan hasil numerik dengan melakukan banyak simulasi acak. Salah satu aplikasi metode ini adalah menghitung luas lingkaran dengan menghasilkan titik acak di dalam persegi yang memuat lingkaran, dan kemudian menghitung rasio antara jumlah titik di dalam lingkaran dan jumlah titik total. Rasio ini akan mendekati nilai $\pi / 4$ saat jumlah titik terus bertambah.

  • Menghitung distribusi normal
    Distribusi normal adalah distribusi probabilitas yang sering digunakan dalam statistika untuk menggambarkan fenomena alamiah dan sosial. Kurva distribusi normal simetris dan memiliki bentuk lonceng. Nilai $\pi$ digunakan dalam perhitungan integral yang mendefinisikan fungsi distribusi normal.

  • Menerapkan teorema Pythagoras pada analisis data
    Teorema Pythagoras, yang melibatkan nilai $\pi$, digunakan dalam analisis data untuk mengukur jarak antara titik-titik dalam ruang. Misalnya, dalam analisis multivariat, jarak Euclidean antara dua titik dalam tiga dimensi diberikan oleh $d = \sqrt{(x_1 – x_2)^2 + (y_1 – y_2)^2 + (z_1 – z_2)^2}$.

  • Menghitung nilai ekspektasi
    Nilai ekspektasi adalah ukuran sentral yang sering digunakan dalam statistika untuk menggambarkan nilai rata-rata atau nilai yang paling mungkin dari suatu variabel acak. Nilai ekspektasi dari variabel acak yang terdistribusi secara seragam di antara 0 dan 1 adalah $\pi / 4$.

Dalam Teori Bilangan

Nilai $\pi$ (pi) juga memiliki banyak kegunaan dalam teori bilangan. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan $\pi$ dalam teori bilangan:

  • Beberapa konstanta matematika penting, seperti konstanta Apéry dan konstanta Catalan, melibatkan nilai $\pi$. Konstanta Apéry, misalnya, didefinisikan sebagai $ \zeta(3)=\sum_{n=1}^{\infty} \frac{1}{n^3}$ dan merupakan bilangan irasional yang memiliki hubungan dengan permasalahan terkenal dalam teori bilangan.
  • Nilai $\pi$ terkait erat dengan distribusi bilangan prima, yang merupakan bidang utama dalam teori bilangan. Contohnya adalah Teorema Bilangan Prima, yang menyatakan bahwa jumlah bilangan prima kurang dari n adalah sekitar $\dfrac{n}{\ln n}$, di mana $\ln$ adalah logaritma natural.

  • Sejarah matematika menunjukkan bahwa perhitungan nilai $\pi$ telah menjadi perhatian utama dalam teori bilangan selama berabad-abad. Penemuan-penemuan seperti rumus Leibniz dan rumus Gregory–Leibniz, yang membantu dalam menghitung nilai $\pi$ menggunakan deret tak terhingga, memainkan peran penting dalam perkembangan teori bilangan.

  • $\pi$ juga terkait dengan fungsi eksponensial kompleks. Fungsi ini memungkinkan representasi sudut dan gerakan yang dapat diterapkan pada banyak masalah dalam teori bilangan dan fisika matematika.

  • Nilai $\pi$ juga terkait dengan bilangan irasional, di mana bilangan irasional adalah bilangan yang tidak dapat diekspresikan sebagai rasio bilangan bulat. Oleh karena itu, nilai $\pi$ adalah bilangan irasional dan juga transenden, yang berarti tidak dapat dibuat sebagai akar dari polinomial dengan koefisien bilangan bulat.

Dalam Bilangan Kompleks

Nilai $\pi$ (pi) juga memiliki beberapa kegunaan dalam bilangan kompleks, yaitu bilangan yang terdiri dari bagian real dan imaginer. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan $\pi$ dalam bilangan kompleks:

  • Nilai $\pi$ terkait dengan representasi bilangan kompleks dalam bentuk polar. Setiap bilangan kompleks dapat direpresentasikan sebagai $z = r e^{i\theta}$, di mana $r$ adalah modulus dan $\theta$ adalah argument bilangan kompleks tersebut. Nilai $\theta$ dinyatakan dalam radian. Sementara $e^{i\theta} = \cos \theta + i\sin \theta$, di mana $i$ adalah bilangan kompleks yang dikenal sebagai unit imajiner. Nilai $\pi$ sangat berperan dalam perhitungan ini.
  • Membuat transformasi Fourier
    Transformasi Fourier adalah teknik matematika yang digunakan untuk menganalisis fungsi dengan memecahnya menjadi fungsi-fungsi sinus dan kosinus. Transformasi ini memiliki banyak aplikasi dalam ilmu pengetahuan dan teknik, seperti pengolahan sinyal dan gambar. Nilai $\pi$ digunakan dalam perhitungan transformasi Fourier.

  • Menghitung jumlah Riemann
    Jumlah Riemann adalah jumlah tak hingga dari nilai-nilai fungsi dalam suatu interval. Nilai $\pi$ digunakan dalam perhitungan jumlah Riemann untuk fungsi trigonometri dan eksponensial kompleks.

  • Menerapkan persamaan Cauchy-Riemann
    Persamaan Cauchy-Riemann adalah persamaan diferensial parsial yang menghubungkan bagian real dan imaginer dari fungsi analitik. Persamaan ini dikenal sebagai salah satu persamaan paling fundamental dalam teori fungsi kompleks.

  • Menghitung integral kontur
    Integral kontur adalah jenis integral yang didefinisikan pada fungsi kompleks. Nilai $\pi$ digunakan dalam perhitungan integral kontur untuk fungsi-fungsi yang melibatkan nilai-nilai trigonometri dan eksponensial kompleks.

Dalam Integral

Nilai $\pi$ (pi) memiliki beberapa kegunaan dalam integral. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan $\pi$ dalam integral:

  • Integral lingkaran: Integral lingkaran adalah integral ganda yang melibatkan fungsi yang ditentukan di dalam lingkaran. Nilai integral ini selalu berhubungan dengan nilai $\pi$ dan dapat digunakan untuk menentukan luas lingkaran. Rumus umum untuk menghitung luas lingkaran adalah $\pi r^2$, di mana $r$ adalah jari-jari lingkaran.
  • Integral trigonometri: Beberapa integral yang melibatkan fungsi trigonometri memiliki nilai yang melibatkan $\pi$, seperti integral $\int_0^{2\pi} \sin(x) dx = 0$ dan integral $\int_0^{\pi} \sin(x) dx = 2$. Integral ini juga dapat diterapkan pada fungsi kosinus dan tangen.

  • Integral eksponensial kompleks: Integral eksponensial kompleks juga melibatkan nilai $\pi$, seperti integral $\int_{-\infty}^{\infty} e^{-x^2} dx = \sqrt{\pi}$. Integral ini sering muncul dalam pengolahan sinyal, statistik, dan fisika.

  • Integral bola: Integral bola juga melibatkan nilai $\pi$. Misalnya, volume bola dapat dihitung dengan menggunakan integral bola, yang memiliki rumus $\frac{4}{3}\pi r^3$, di mana $r$ adalah jari-jari bola.

  • Integral Gauss: Integral Gauss, juga dikenal sebagai integral normal, melibatkan fungsi Gaussian dan sering digunakan dalam statistik. Nilai integral Gauss juga melibatkan nilai $\pi$.

Lainnya Tentang Bilangan $\pi$

Selain dalam matematika, nilai $\pi$ (pi) juga memiliki banyak kegunaan dalam bidang lain, di antaranya:

  • Fisika: Nilai $\pi$ sering muncul dalam banyak rumus fisika, seperti rumus untuk menghitung keliling lingkaran pada hukum kekekalan momentum, medan gravitasi bumi, hukum Ohm, dan lain-lain.
  • Teknik: Dalam teknik, nilai $\pi$ digunakan dalam perhitungan geometri dan trigonometri, seperti perhitungan kecepatan putaran mesin, perhitungan jarak dan sudut antara dua titik, dan perhitungan daya listrik.

  • Astronomi: Dalam astronomi, nilai $\pi$ digunakan dalam perhitungan orbit planet dan benda langit lainnya, serta dalam perhitungan jarak dan ukuran benda-benda di langit.

  • Komputer dan teknologi: Nilai $\pi$ juga digunakan dalam dunia komputer dan teknologi, seperti dalam perhitungan lingkaran untuk membuat animasi, dalam perhitungan koordinat untuk navigasi global positioning system (GPS), dan dalam perhitungan visualisasi data.

  • Seni dan desain: Nilai $\pi$ juga terkadang digunakan dalam seni dan desain, terutama dalam bidang arsitektur dan desain produk untuk membuat bentuk geometris yang estetis.

  • Musik: Nilai $\pi$ bahkan digunakan dalam musik, dengan beberapa musisi mencoba menggubah lagu dengan menggunakan nilai $\pi$ sebagai basis dalam penentuan nadanya.

Rekor Mengigat Digit $\pi$

Rekor untuk menghafal digit $\pi$ hingga ribuan atau bahkan jutaan angka telah dicapai oleh beberapa individu yang memiliki kemampuan mengingat yang luar biasa. Berikut ini beberapa contoh rekor terkait dengan menghafal digit $\pi$:

  • Rekor Dunia Guinness untuk menghafal angka $\pi$ terpanjang dicapai oleh Rajveer Meena dari India pada 21 Maret 2015. Dia berhasil menghafal 70.000 digit angka $\pi$ setelah mempelajarinya selama 10 jam setiap hari selama 4 bulan.
  • Siswa Jepang, Akira Haraguchi, memegang rekor dunia untuk menghafal angka $\pi$ hingga 100.000 digit, yang diucapkan dalam waktu lebih dari 16 jam.

  • Daniel Tammet, seorang ahli matematika otodidak dari Inggris, dapat mengingat hingga 22.514 digit angka $\pi$.

  • Siswa Kanada, Suresh Kumar Sharma, mencatat rekor dunia pada tahun 1981 untuk menghafal 40.000 digit angka $\pi$.

  • Rekor untuk menghafal angka $\pi$ oleh sekelompok orang terdiri dari 10.000 digit, yang dicapai oleh tim dari China pada tahun 2005.

  • Seorang mahasiswa asal Cina, Lu Chao, pada tahun 2005 mengingat 67.890 digit $\pi$ dan memegang rekor dunia pada saat itu.

  • Rekor sebelumnya dipegang oleh seorang matematikawan Amerika Serikat, William Shanks, yang pada tahun 1873 menghitung 707 digit $\pi$ dengan tangan dan menempatkannya dalam sebuah buku.

Meskipun kemampuan mengingat digit $\pi$ dalam jumlah besar memang mengesankan, kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari terbatas. Namun, penghitungan nilai $\pi$ sendiri memainkan peran penting dalam banyak aplikasi matematika dan ilmu pengetahuan.

Penutup

Itulah beberapa hal seputar bilangan $\pi$, sejarah, dan penggunaannya baik dalam ilmu matematika, maupun di luar matematika, yang menunjukkan betapa pentingnya nilai ini dalam berbagai bidang dan disiplin ilmu.

Referensi :

  1. https://www.piday.org
  2. https://en.wikipedia.org/wiki/Pi

Tinggalkan komentar

%d blogger menyukai ini: