Warning: include_once(/var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp-content/plugins/wp-super-cache/wp-cache-phase1.php): failed to open stream: No such file or directory in /var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp/wp-content/advanced-cache.php on line 22

Warning: include_once(): Failed opening '/var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp-content/plugins/wp-super-cache/wp-cache-phase1.php' for inclusion (include_path='.:/opt/php74') in /var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp/wp-content/advanced-cache.php on line 22

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp/wp-content/advanced-cache.php:22) in /var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp/wp-content/plugins/wp-editormd/src/Main.php on line 113

Warning: include(/var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp-content/plugins/wp-super-cache/wp-cache-base.php): failed to open stream: No such file or directory in /var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp/wp-content/plugins/wp-super-cache/wp-cache.php on line 115

Warning: include(): Failed opening '/var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp-content/plugins/wp-super-cache/wp-cache-base.php' for inclusion (include_path='.:/opt/php74') in /var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp/wp-content/plugins/wp-super-cache/wp-cache.php on line 115

Warning: include_once(/var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp-content/plugins/wp-super-cache/ossdl-cdn.php): failed to open stream: No such file or directory in /var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp/wp-content/plugins/wp-super-cache/wp-cache.php on line 138

Warning: include_once(): Failed opening '/var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp-content/plugins/wp-super-cache/ossdl-cdn.php' for inclusion (include_path='.:/opt/php74') in /var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp/wp-content/plugins/wp-super-cache/wp-cache.php on line 138

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp/wp-content/advanced-cache.php:22) in /var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp/wp-content/plugins/wp-super-cache/wp-cache-phase2.php on line 1539
Desain Vektor Menggunakan Inkscape, Mengapa Tidak? | Catatan Nurkholis

Desain Vektor Menggunakan Inkscape, Mengapa Tidak?

Desain vektor? Pikiran kita pasti akan menuju ke suatu Software Proprietary yang sudah tak asing lagi, namanya CorelDRAW. Saya tak heran, karena Software ini sudah sangat populer di Indonesia. Hingga saat ini aplikasi ini menjadi pesaing ketat Adobe Ilustrator. Rata-rata yang dipelajari pertama kali untuk desain vektor pastilah CorelDRAW.
Gambar vektor menggunakan inkscape

Mungkin saya adalah salah satu dari sedikit orang yang pertama kali mengenal desain vektor dengan selain CorelDRAW. Bukan Adobe Ilustrator, bukan Free Hand, melainkan Xara X. Jadi teringat bagaimana saat itu saya membuat desain di Xara X, tapi terpaksa tidak bisa dicetak di rental karena banyak yang tidak mengenal software ini. Sejak saat itu, sedikit demi sedikit saya mencoba belajar CorelDRAW dan terus mengikuti perkembangannya hingga versi X4. Sempat pula waktu itu mencoba Free Hand, dan Inkscape, tapi tidak bertahan lama.

Hingga akhirnya ketika saya beralih ke Sistem Operasi Linux. Di mana saya tidak bisa menggunakan CorelDRAW di sana, akhirnya saya harus mempelajari Inkscape. Minimnya tutorial, terutama yang berbahasa Indonesia, membuat saya kurang bisa menguasai aplikasi ini.
Untunglah jejaring sosial saat ini memberikan sumbangsih yang luar biasa. Terutama Grup Facebook Inkscape Indonesia memberikan saya pengetahuan baru tentang inkscape. Bahkan dari sana pula, saya dapat membeli buku pertama Inkscape yang ditulis oleh Pak Sokibi IMGOS, yang juga menjadi salah satu kontributor Blankon Linux OS. Dengan buku setebal 211 halaman tersebut membuka jauh pemahaman saya tentang Inkscape.
Sebagai pengolah vektor, aplikasi ini cukup ringan dan handal. Menu dan ikonnya juga hampir mirip CorelDRAW maupun XaraX. Jika Anda pernah menggunakan CorelDRAW, pasti tidak terlalu bingung untuk menggunakan Inkscape ini. Adapun format file menggunakan SVG yang merupakan standar grafik yang memenuhi kritria W3C.
Sebagaimana slogannya di situs resmi inkscape, “Draw Freely” , Inkscape dapat dengan gratis digunakan tanpa harus melakukan Cracking atau Patching. Berbeda jika kita menggunakan CorelDRAW maupun Adobe Ilustrator. Di samping itu, Inkscape juga tergolong Multiplatform, yang berarti dapat dijalankan di Windows, Linux, maupun Mac OS. Kita dapat menjalankan aplikasi ini kapan saja dan di mana saja tanpa terbatas jenis sistem operasi. Kalau Anda pengguna CorelDRAW, maka Anda tidak akan dapat menikmatinya di Mac OS maupun Linux.
Jika anda ingin download template vektor, sebagian besar vektor yang disediakan berformat .ai, .svg, dan .eps . dan ketiga-tiganya dapat diimpor & dibuka di Inkscape.
Lalu apakah file SVG ini dapat dibuka di CorelDRAW? Jawabannya iya, meski mungkin ada sedikit perbedaan hasil, tapi sebaiknya kita ekspor ke png atau jpg jika hendak dibawa ke percetakan.
Apakah dengan menggunakan Inkscape saya bisa mendapatkan hasil yang memuaskan? Jawabannya bisa. Banyak hasil karya-karya yang cukup bagus yang dibuat menggunakan inkscape. Bahkan banyak teknik-teknik khusus, yang hanya bisa dilakukan di Inkscape ketimbang CorelDRAW.
Apakah berarti harus menggunakan CorelDRAW dan beralih ke Inkscape? Jika Anda pengguna CorelDRAW secara legal, jawabannya tidak perlu. Jika Anda mendapatkannya secara ilegal, sebaiknya mencoba beralih ke Inkscape. Itu pun kembali ke pribadi masing-masing. Namun, saya kira mengenal berbagai jenis software alternatif, bisa memberi wawasan tersendiri, dan tentunya nanti akan bermanfaat di suatu hari.

Tinggalkan komentar

%d blogger menyukai ini: