Warning: include_once(/var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp-content/plugins/wp-super-cache/wp-cache-phase1.php): failed to open stream: No such file or directory in /var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp/wp-content/advanced-cache.php on line 22

Warning: include_once(): Failed opening '/var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp-content/plugins/wp-super-cache/wp-cache-phase1.php' for inclusion (include_path='.:/opt/php74') in /var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp/wp-content/advanced-cache.php on line 22

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp/wp-content/advanced-cache.php:22) in /var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp/wp-content/plugins/wp-editormd/src/Main.php on line 113

Warning: include(/var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp-content/plugins/wp-super-cache/wp-cache-base.php): failed to open stream: No such file or directory in /var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp/wp-content/plugins/wp-super-cache/wp-cache.php on line 115

Warning: include(): Failed opening '/var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp-content/plugins/wp-super-cache/wp-cache-base.php' for inclusion (include_path='.:/opt/php74') in /var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp/wp-content/plugins/wp-super-cache/wp-cache.php on line 115

Warning: include_once(/var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp-content/plugins/wp-super-cache/ossdl-cdn.php): failed to open stream: No such file or directory in /var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp/wp-content/plugins/wp-super-cache/wp-cache.php on line 138

Warning: include_once(): Failed opening '/var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp-content/plugins/wp-super-cache/ossdl-cdn.php' for inclusion (include_path='.:/opt/php74') in /var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp/wp-content/plugins/wp-super-cache/wp-cache.php on line 138

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp/wp-content/advanced-cache.php:22) in /var/www/nurkholis/data/www/nurkholis.web.id/wp/wp-content/plugins/wp-super-cache/wp-cache-phase2.php on line 1539
Akankah LibreOffice mampu menggantikan Microsoft Office? | Catatan Nurkholis

Akankah LibreOffice mampu menggantikan Microsoft Office?

Setelah sekian lama Microsoft Office menjadi perangkat Office favorit saya, kini saya mencoba untuk menggunakan LibreOffice. Mungkin sudah pernah mencoba, atau bahkan mungkin Anda baru mendengar / membaca istilah tersebut saat ini. Saya tidak heran, karena kita sebagai bangsa Indonesia sudah jauh mengenal Microsoft Office sejak dikenalkannya komputer kepada kita, entah itu saat SD, SMP, maupun SMA. Sejak pertama kali beli komputer maupun laptop, pasti di situ sudah terinsatall Microsoft Office.
Sedikit berbagi cerita, sekitar tahun 2008, saat banyak yang belum migrasi ke Office 2007, karena masih banyak yang bingung dengan tampilan baru, serta format file yang baru pula, saya mencoba OpenOffice yang saya peroleh dari DVD PC-Media. Kebetulan saat itu, OpenOffice mampu membuka file berekstensi docx, tetapi masih belum mampu menyimpan ke dalam format tersebut. Hal itu cukup mengungtungkan bagi saya, terlebih lagi spesifikasi komputer saya cuma pentium II VGA 4MB dan Ram 256MB yang jelas tidak mungkin diinstall Office 2007.
Namun semenjak ganti PC baru, saya sudah tidak menggunakan OpenOffice, karena saat itu Office 2007 sudah dapat diinstall di PC yang baru. Di samping itu, OpenOffice tidak dapat membuka File dari Microsoft Office dengan sempurna. Dan sejak saat itu saya terus mengikuti perkembangan Microsoft Office. Sebagai manusia, lumrah bila kita menginginkan hal yang baru. 🙂
Hingga akhirnya saya iseng untuk mencoba Linux, di situ saya baru mengenal LibreOffice. Aneh rasanya, saat itu saya menganggap LibreOffice itu sama seperti OpenOffice. Awalnya saya kira OpenOffice berganti nama, tapi ternyata LibreOffice itu semacam “kloningan” dari OpenOffice. Sejak saat itu saya serasa seperti bernostalgia kembali dengan OpenOffice.
Kesan yang saya tangkap saat menggunakan LibreOffice adalah, “jadul” dan tidak menarik seperti Microsoft Office. Namun, sudah banyak perbaikan dari fitur-fitur OpenOffice yang pertama saya punya. LibreOffice kini sudah mampu digunakan untuk membuka dan menyimpan file OpenXML. OpenXML adalah format file Microsoft Office untuk versi 2007 hingga terbaru.
Perlu diketahui juga, bahwa LibreOffice ini menggunakan format file Open Document Format, di mana format tersebut merupakan format standar dokumen di dunia. Namun, kita sendiri masih banyak yang ndak tahu tentang format ini. 
Apakah LibreOffice mampu menggantikan Microsoft Office? pikir saya saat menggunakan Linux. Mampukah Writer mengerjakan tugas-tugas saya seperti di Word?
Mampukah Calc menghandle aplikasi-aplikasi Excel saya?
Akankah Impress bisa mengalahkan tampilan menawan PowerPoint?
Kompatibilitas
Hingga versi terbaru LibreOffice (4.4.x) masih belum bisa menghandle secara penuh masalah kompatibilitas Microsoft Office. Baik itu dari Word, Excel, maupun PowerPoint. Khususnya kalau berurusan dengan Shape maupun Equation. Saya kira ini wajar, karena Microsoft Office terus berupaya meningkatkan OpenXML formatnya sehingga akan menyulitkan Office Suit lainnya di segi kompatibilitas. Dengan demikian, semuanya mau tidak mau harus menggunakan Microsoft Office sebagai solusinya. Coba bayangkan yang diuntungkan adalah siapa?
Interface (antarmuka):
Untuk segi interface, ini adalah penilaian yang sangat subjektif, tapi saya akui penampilan Microsoft Office lebih memukau daripada LibreOffice, bahkan Software-software yang lain pun ikut-ikutan mengubah tampilan menunya menggunakan ribbon tab seperti Microsot Office. Sempat menjadi topik pembicaraan, mengapa LibreOffice tidak menggunakan Ribbon Tab seperti Microsoft Office. Saya rasa alasannya sangat masuk akal. LibreOffice ya LibreOffice, mengapa harus selalu mengekor dengan Microsoft Office? Toh, tampilan CorelDraw tanpa Ribbon Tab juga tidak ada yang protes (hhehehe..)
Macro:
Bagi pengguna Excel, Macro adalah sesuatu yang sangat membantu. Banyak sekali Microsoft Excel yang disulap menjadi berbagai aplikasi dan dijual oleh pembuatnya. Saat itu saya cukup senang jika mampu membuat aplikasi semacam itu. Tapi semenjak menggunakan Calc, jangankan membuat aplikasi semacam itu, untuk menghandle data dengan jumlah yang tidak terlalu besar terkadang sudah hang. Macro Excel sendiri tidak semuanya mampu dijalankan di Calc, begitu pula sebaliknya. Hal ini membuat kita berfikir dua kali untuk membagikan dokumen bermakro kepada pengguna Excel. Bukan bermaksud menghibur diri sih, tapi kalau dipikir-pikir, Macro itu untuk mempermudah pengerjaan di Excel, bukan untuk menggantikan Excel kan?! Toh, nyatanya ada juga yang bermasalah saat menjalankan aplikasi-aplikasi excel tersebut, meskipun dibuka di Excel.
Template:
Dari segi template, Microsoft Office memiliki banyak sekali koleksi template yang menarik. Sementara LibreOffice, masih se:dikit template yang diberikan. Apalagi desain template untuk Impress jika dibandingkan dengan PowerPoint masih kalah jauh. Saya mengakui hal ini. Tapi, sejauh yang saya tahu, banyak orang yang menggunakan presentasi hanya dengan desain polos (putih).
Database:
Siapa yang tidak kenal Access? Access dan Base memiliki fungsi yang sama. Kalau Anda sudah terbiasa menggunakan Access, anda tidak akan kerepotan menggunakan Base. Dari segi fitur yang ada, bagi saya Access  lebih unggul. Namun, saat ini banyak yang beralih ke MySQL atau PostgreSQL.
Dari pengalaman di atas, Microsot Office menyediakan berbagai fitur lebih baik ketimbang LibreOffice. Sementara itu, LibreOffice sebenarnya sudah cukup memenuhi apa yang kita butuhkan sebagai aplikasi Office. Jadi apakah LibreOffice mampu menggantikan Microsoft Office? Bagi saya, iya. Mungkin tidak bagi orang lain.

3 pemikiran pada “Akankah LibreOffice mampu menggantikan Microsoft Office?”

  1. Kajian yang sangat bagus dan menjadi referensi yang selama ini saya cari sebagai bahan pertimbangan "MUTASI" ke lain hati (excel to calc). Saya cukup risau dengan ketidakmengertian atau ketidakmautahuan sebagian teman saya yang enjoy saja menggunakan office bajakan, padahal yang tidak membajak saja tersedia meski dengan beberapa kekurangan.

    Terima kasih pencerahannya Pak Nur.

    Balas
  2. Betul pak, tapi kajian ini dulu masih belum begitu memahami seluk-beluk libreoffice. jadi ketika membaca ini kembali, rasanya masih ada beberapa yang belum ditambahkan hhe

    Balas
  3. kalau ditanya libre dapat memenuhi kebutuhan menurut saya sih iya. hanya saja di kantor saya rata2 menggunakan excel yg beberapa formulanya tidak compatible

    Balas

Tinggalkan komentar

%d blogger menyukai ini: